Kenaikan Berat Badan Pengaruh Hormonal

Sudah bukan rahasia lagi, berat badan bisa naik karena pengaruh hormonal. Salah satu contoh adalah ketika stres, berat badan jadi naik akibat pengaruh hormon stres. Atau kenaikan berat badan sesudah usia mencapai kepala 4 kendati pun pola makan dan porsinya tetap sama. Celakanya, beda dengan usia sebelumnya, berat badan sulit turun.

Menurut ahli endokrinologi, hormon berpengaruh besar pada berat badan. Prosesnya rumit, mulai umur 40 dan seterusnya, produksi testosterone (pencegah lemak) berkurang. Begitu juga produksi estrogen. Akibatnya, lemak mulai menimbun di tubuh bagian tengah, bukan di sekitar pinggul.

Timbunan lemak ini menyebabkan masalah lain. Semakin banyak lemak, semakin sedikit otot, yang lalu menyebabkan metabolisme makin lamban. Otot membakar lebih banyak kalori, pun ketika sedang nonton tv. Sebaliknya, lemak yang disebabkan pengaruh hormonal ini tidak, yang lalu menyebabkan 'lingkaran setan' kenaikan berat badan. Kabar baiknya para ahli kini menemukan cara untuk menjinakkan perubahan hormonal sesuai penyebabnya. Terdiri dari:

Berat badan naik akibat stres
Menurut ahli gizi dan spesialis kesehatan perempuan Dr Marilyn Glenville dalam bukunya Fat Around the Middle, stres adalah penyebab utama kenaikan berat badan hormonal, terutama di sekitar pinggang. Lemak di bagian ini jarang yang merespon terhadap diet atau olahraga.

Penyebab utama lemak di sekitar pinggang pada sebagian orang adalah aksi dari hormon stres cortisol. Tubuh kita menghasilkan lonjakan hormon adrenalin dan cortisol ketika menghadapi bahaya untuk memberi energi kepada tubuh dalam bentuk gula darah tinggi. Sayangnya, tubuh kita tak bisa membedakan stres karena kereta terlambat dan peristiwa yang benar-benar mengancam nyawa. Hormon stres terus diproduksi dan tak pernah dilepaskan. Energi ekstra itu lalu ditimbun sebagai lemak di sekitar tubuh bagian tengah.

yang membuat labih runyam lagi adalah, cortisol di dalam aliran darah dapat meningkatkan nafsu makan, terutama karbohidrat, lemak dan gula, yang lalu menghasilkan lebih banyak lemak di sekitar perut, meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan bahkan jenis kanker tertentu.

SOLUSI:
  • Luangkan waktu untuk menikmati hal-hal yang benar-benar Anda sukai.
  • Mengunjungi teman, jalan-jalan dengan teman, ngobrol di telepon, dapat menurunkan stres.
  • Olahraga secara teratur. Selain menenangkan, juga menggunakan adrenalin dan cortisol.
  • Rilekskan bahu untuk melepaskan ketegangan.
Ramping dengan tidur
Kehidupan yang 24 jam membuat jam tidur di malam hari berkurang sampai labih dari 4 jam per malam dibanding generasi sebelumnya. Para periset menemukan, kurang tidur mengubah kadar hormon yang beredar, yang mengatur rasa lapar. Akibatnya, nafsu makan meningkat dan ingin ngemil makanan tinggi kalori dan tinggi karbohidrat.

Sebuah studi menunjukkan, orang-orang yang tidur hanya 4 jam semalam selama 2 malam, kadar leptin, sejenis hormon yang mengatur nafsu makan dan rasa kenyang, turun sampai 18%. Sebaliknya, hormon yang memicu rasa lapar: ghrelin, meningkat 28%. Sejumlah studi juga menunjukkan, orang-orang yang kurang tidur berkemungkinan lebih besar kelebihan berat badan.

SOLUSI:
  • Coba tidur paling sedikit 6 jam setiap malam jika ingin menurunkan berat badan.
  • Jika sulit tidur, kurangi kafein di sore hari. Jangan menatap layar (tv atau komputer) karena cahaya dapat menghambat siklus tidur alamiah.
  • Minum alkohol sebelum tidur dapat mengganggu tidur.
Makan untuk menyeimbangkan zat kimia tubuh
Salah satu cara utama untuk menyeimbangkan kembali hormon agar bisa menghilangkan lemak yang membandel adalah dengan mengubah cara makan. Sebiah studi menunjukkan, makan protein memicu hormon penurunan berat badan alamiah yang disebut PYY, yang mengurangi rasa lapar. Jika kadar PYY secara alamiah rendah, kita cenderung makan lebih banyak.

Kabar baiknya, para ahli kini menemukan cara untuk meningkatkan PYY sehingga membantu mengurangi rasa lapar dan membantu penurunan berat badan. Caranya adalah dengan meningkatkan konsumsi protein.

SOLUSI:
  • Jangan mengurangi kalori. Lebih baik makan-makanan yang tidak diproses dan tidak dihaluskan dengan GI rendah.
  • Makan sedikit dan sering setiap 3 jam.
  • Jangan makan karbohidrat sesudah pukul 18.00.
  • Jangan melewati sarapan. Makan begitu bangun tidur untuk meningkatkan metabolisme.
  • Tambahkan protein setiap kali makan agar merasa kenyang.
Olahraga untuk menghilangkan lemak
Salah satu penyebab utama metabolisme melambat di usia yang bertambah adalah jumlah lemak meningkat dan jumlah otot berkurang. Lima ratus gram otot dapat membakar 75 kalori sehari, sedangkan 500 gram lemak hanya membakar 8 kalori sehari.

Sesudah umur 40, perempuan cenderung kehilangan separuh dari ototnya setiap tahun. Kabar baiknya, proses ini dapat dibalikkan. Olahraga dapat mengatasi perubahan metabolisme akibat usia bertambah dan meningkatkannya.

SOLUSI:
  • Coba olahraga aerobik seperti berenang, 3 sampai 5 kali seminggu.
  • Atau coba jalan cepat. Jika memungkinkan, 20 menit, 5 kali seminggu, terutama jalan mendaki. Kuncinya adalah jalan sedemikian rupa sehingga napas agak memburu.
  • Latihan beban adalah cara paling ampuh untuk mengatasi kenaikan berat badan akibat usia bertambah. Jalan sambil bawa beban atau latihan di gym.

0 komentar:

Posting Komentar